Otak manusia pada dasarnya bekerja pada frekuensi tertentu, dan mengirimkan sinyal serta menerima sinyal pula. Pada saat frekuensi 2 orang berada pada frekuensi yang sama, maka bisa terjadi hal-hal seperti telekinesis, hypnotis, dsb. Namun supaya membuat frekuensi tsb menjadi sama, itu yang sulit, dan tidak semua orang bisa. Namun hal-hal tersebut dapat terjadi spontan dan kadang2, pada orang-orang yang mempunyai kedekatan emosional. Misalnya Kakak dengan Adik, ibu dengan anak, dua sejoli. Orang-orang awam dapat merasakan hal-hal spt tsb, tetapi tidak terlalu kuat. Misalnya : 2 orang bermimpi dengan mimpi yang sama, dan saling mendukung mimpi tsb. Maksudnya 2 orang tsb bermimpi dengan setting kejadian dan latar belakang yang sama, pada saat tidur yang sama juga. Ada juga orang yang bermimpi tentang kerabatnya akan datang, dan ternyata benar kerabatnya tersebut datang. Mungkin kita menganggapnya kebetulan, tetapi itulah penjelasan termudah, kenapa bisa terjadi telekinesis, dan hal-hal yang berhubungan dengan pikiran.
Telekinetik adalah kemampuan manusia untuk menggerakan benda dari jarak jauh. Ada sebuah studi yg mengatakan bahwa jika manusia bisa meningkatkan kinerja otaknya hingga sampai 25% saja, maka dia bisa "berinteraksi" dengan benda di sekelilingnya. Bagaimana hal itu bisa dilakukan? Jawabnya adalah Energi. Menurut hukum fisika setiap benda memiliki energi. Dengan kemampuan otak yg sampai 25% tadi, manusia akan bisa meningkatkan konsentrasinya secara drastis untuk difokuskan pd benda yg akan "digerakannya". Energi benda itu sendirilah yg akan menggerakan benda tsb. Begitu juga dengan kemampuan telepatinya. Dia akan bisa “merasakan” setiap informasi (yg selanjutnya data tsb akan diolah oleh otaknya) yg datang dari sekelilingnya. Seperti misalnya dia akan tau akan terjadi gempa bumi, sama seperti binatang yg gelisah jika akan ada bencana (apapun) yg datang.
No comments:
Post a Comment